
wayang garing
memiliki makna tanpa musik dan tarian. Wayang ini berkelas sederhana karena
tidak adanya kedua unsur tersebut. Namun, Wayang ini tetap menjadi bahan
tontonan pertunjukkan seni di tempat terpencil daerah desa Mendayung, Propinsi
Banten.
Menurut sejarah, Senan
Kalijaga abad ke-17 islam berusaha untuk menciptakan pertunjukan wayang ini
sudah dirintis sejak masa Sultan Ageng Tirtayasa. Ide pembentukan seni
pertunjukan Wayang Garing bertujuan untuk menceritakan tentang perjalanan
sultan-sultan di Banten serta cerita tentang babad Banten, agar sejarah
mengenai Banten tetap dikenang oleh masyarakat.
Tokoh dalam memperagakkan
wayang adalah Kajali, salah satu penduduk yang masih menghargai kebudayaan
islam terdahulu dan mengembangkan kemampuan seni dibidang wayang garing ini.
Selain tema yang
menceritakan perjalanan sultan-sultan Banten dan babad Banten, juga
dikembangkan tema-tema lain yang dikutip dari kisah-kisah dalam Mahabarata,
Ramayana, dan Lokapala. Dengan demikian, cerita yang dipentaskan dalam Wayang
Garing tidak hanya bernilai sejarah tetapi juga bernilai hiburan.
Keunikan dari wayang
garing yaitu lebih simpel daripada wayang pada umumnya seperti wayang kulit.
Wayang disini memiliki keberagaman bentuk dan rupanya dengan 100 macam cerita.
Selain itu, terkadang musik yang digunakan hanya satu jenis musik saja.
Pesan yang didapat dari
peranan wayang ini pertama, hidup itu harus sederhana karena kesederhanaan
dapat membuktikan rasa kebersyukuran kita terhadap Tuhan. Kedua, bentuk penghargaan
yang dilakukan Kajali menggambarkan bahwasanya kita sebagai manusia yang hidup
di era zaman modern seharusnya tetap melestarikan kebudayaan lama yang sudah
turun temurun. Begitu dengan kecanggihan teknologi membuat kita lupa diri akan
bentuk penghargaan kepada budaya tersendiri. Ketiga, Perjuangan seorang dalang
wayang selaku penghibur orang lain harus diakui dengan bentuk apresiasi kita
terhadap dalangnya itu guna agar dalang tersebut lebih bersemangat untuk tetap
melestarikan budaya itu dan menyebarkan benih-benih baru untuk melanjutkan
generasinya agar tetap terpatri pada kebudayaan terdahulu.






0 komentar:
Posting Komentar